Sama UAN kok takut!!!!

Minggu kemarin adalah waktu ujian akhir untuk anak-anak kelas 3 SMA/MA. Dan Senin tanggal 5 Mei 2008 besok, giliran anak-anak SMP/MTs yang ujian. Menghadapi UAN, semua stres. Tidak hanya murid-muridnya saja, tetapi guru-guru dan orang tua dibuat stres juga. Terlihat dari tetanggaku yang mengadakan pengajian untuk anaknya agar dipermudah ujiannya. Atau kita lihat saja di tivi begitu banyaknya anak-anak sekolah dan guru yang mengadakan berdoa bersama. Ada juga yang ke orang pintar minta dikasih air yang sudah di doa-doakan.

Setegang dan sesulit ikukah menghadapi UAN. Apakah UAN begitu menakutkan????. Belajar yang baik pasti bisa menjawab soal-soal UAN. Sebenarnya yang perlu diperhatikan dalam menghadapi UAN adalah membaca soal dengan teliti. Karena pilihannya memang agak menjebak, terlihat hampir sama. Jadi sebaiknya cobalah untuk membaca soal dan menjawabnya dengan sebaik mungkin.

Banyak yang tidak setuju dengan satandar UAN, mereka mengatakan masak kerja keras selam 3 tahun hanya ditentukan oleh UAN!!!. Banyak yang menuntut UAN di hapuskan. Terus bagaimana pendidikan di Indonesia akan maju jika setiap tahun yang di permasalahkan UAN aja??? padahal dengan adanya UAN akan sangat membantu dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Jika standar UAN tidak dinaikkan maka standar pendidikan kita akan terus terbelakang tertinggal jauh dengan negara-negara berkembang lainnya.

Sebaiknya UAN jangan di jadikan beban. Jadikan UAN seperti ulangan harian. Untuk apa takut sama UAN jika kita sudah belajar. Belajar, Berdoa, dan Berhasil pastinya. Hadapi UAN dengan tenang. Ok. Untuk semua adik-adikku di SMP/MTs selamat berjuang, googd luck ya. Semoga tuhan memperlancar ujiannya dan mendapatkan hasil yang terbaik.

Satu komentar di “Sama UAN kok takut!!!!

  1. Soalnya yang harus distandarkan tuh kualitas pendidikannya dahulu, bukan ujiannya. Di kota besar saja fasilitas pendidikan antara sekolah negeri faforit dibanding sekolah negeri biasa sangat berbeda. Apalagi dibandingkan sekolah swasta yang alakadarnya. Apalagi (apalagi) dibandingkan dengan sekolah di daerah terpencil.

Tinggalkan Balasan ke ompiq Batalkan balasan